Obat Halal Indonesia: Tembus Pasar Afrika Lewat Sudan?

Obat Halal Indonesia: Tembus Pasar Afrika Lewat Sudan?
Sumber: Liputan6.com

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia resmi menjalin kerja sama dengan The National Medicines and Poisons Board (NMPB) Sudan. Kesepakatan yang ditandatangani pada 3 Juli 2025 ini membuka peluang besar bagi ekspor produk farmasi Indonesia ke pasar Afrika, khususnya Sudan.

Kerja sama ini mencakup pengawasan berbagai produk, mulai dari obat-obatan hingga kosmetik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan akses pasar bagi industri farmasi Indonesia dan sekaligus memperkuat pengawasan mutu produk di kedua negara.

Pintu Masuk Pasar Afrika bagi Produk Farmasi Indonesia

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan langsung oleh Kepala BPOM RI, Profesor Taruna Ikrar, dan Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali. Kolaborasi ini dinilai sangat strategis untuk mendorong penetrasi produk Indonesia ke pasar Sudan yang memiliki potensi besar.

Duta Besar Sudan, Yassir Mohamed Ali, menekankan potensi besar produk obat bersertifikasi halal Indonesia di pasar Afrika. Ia menyebutkan tingginya kebutuhan impor obat di Sudan, yang mencapai lebih dari 400 juta dolar AS setiap tahunnya.

Dengan kerja sama ini, perusahaan farmasi swasta Indonesia memiliki peluang emas untuk memasuki pasar Sudan. Hal ini didorong oleh besarnya kebutuhan impor obat dan potensi pasar yang masih terbuka luas.

Penguatan Kerja Sama Regulasi dan Pelatihan

Kepala BPOM RI, Profesor Taruna Ikrar, menjelaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan bentuk pertukaran pengetahuan dan dukungan timbal balik.

Kolaborasi ini berfokus pada peningkatan kapasitas regulator di Sudan. BPOM berencana menyelenggarakan pelatihan teknis di Sudan pada tahun 2026.

Program pelatihan ini merupakan bagian dari strategi *regulatory reliance*, yaitu pemanfaatan hasil evaluasi dari otoritas yang telah diakui untuk mempercepat proses perizinan produk medis di Sudan. Hal ini akan mempermudah akses produk farmasi Indonesia ke pasar Sudan.

Langkah Strategis Menuju Pengakuan WHO dan Penguatan Sistem Regulasi Global

Bagi BPOM, kerja sama dengan Sudan merupakan langkah strategis untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai WHO-Listed Authority (WLA).

Status WLA akan meningkatkan kredibilitas sistem regulasi Indonesia di mata internasional. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra global dalam pengawasan obat dan makanan.

Kerja sama ini bukan hanya memperluas kerja sama bilateral di bidang kesehatan. Ini juga memperkuat peran strategis Indonesia dalam pembangunan sistem regulasi global yang kredibel dan berdaya saing. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan internasional terhadap produk farmasi Indonesia.

Secara keseluruhan, kerja sama antara BPOM Indonesia dan NMPB Sudan merupakan langkah penting dalam memperluas akses pasar produk farmasi Indonesia ke Afrika. Selain itu, kerja sama ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam sistem regulasi obat dan makanan global, sekaligus meningkatkan kredibilitas dan daya saing industri farmasi dalam negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *